28 November 2012

Keluhan



Hidup kita terus berjalan. Terkadang jalanan yang kita lalui lurus, berkelok, tikungan tajam, mendaki, atau malah menukik tajam. Kebanyakan dari kita akan mengeluh saat kehidupan kita jatuh, dan sebagian lagi akan bersyukur ketika mereka mencapai puncak setelah mendaki begitu tinggi. Manusiawi. Apakah cuma gitu aja?

Manusia banyak macamnya. Gitu juga dengan keluhan kita, beraneka rupa juga. Anehnya, nggak seperti ke-manusiawi-an di atas, di jalan yang lurus pun saya mengeluh!

Awal tahun 2012 ini, setelah saya lulus dari salah satu sekolah kedinasan, hidup saya lurus-lurus saja. Tanpa pendakian yang tinggi atau jurang yang dalam. Toh, tetep saja saya mengeluh. Bosan!! Di sela keluhan itu terselip caci maki kenapa nggak ada panggilan magang seperti halnya alumni-alumni sebelumnya. Yaaah, meskipun mereka menghibur bahwa beberapa tahun lalu pun ada yang senasib dengan angkatan saya, bahkan lebih menyedihkan.

Setelah panggilan magang datang, dan magang sudah berjalan berbulan-bulan, masih aja ada keluhan. Apalagi? Lagi-lagi bosan!! Banyak yang sudah menanti-nanti penempatan. Penempatan ke pulau-pulau di Indonesia.

Mungkin ya, nanti tetap akan terdengar suara keluh kesah dari tempat saya bekerja. Terpencil lah, sepi lah, jauh dari keluarga lah, ini lah, itu lah, dan lah lah yang lainnya.

Selalu aja alasan untuk mengeluh. Pasti ketemu tanpa kita susah-susah mencari di kolong meja atau di balik langit-langit kamar. Sebaliknya dengan syukur. Banyak alasan untuk bersyukur, tapi kita jarang mau repot mengingatnya. Kita bernafas detik ini patut disyukuri kan?

Karena kita manusia, wajar ada keluhan. Dengan kita curhat tentang keluhan kita ke orang yang kita percaya, sah-sah saja kok. Asalkan, masih ada poin kehidupan yang kita syukuri. Seimbang gitulah.

Jujur, saya bosan juga mengeluh,hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar