Beberapa tahun lalu, saat malam
datang dan saya sedang terpukau di depan layar televisi, bapak saya akan
mendekati saya. Menepuk pundak saya dan berkata pelan :
“Kamu
beruntung nak, bisa belajar dengan lampu yang terang benderang.”
Menurut cerita ayah dan ibu, jaman
dulu mereka belajar ditemani oleh senthir,
semacam lampu minyak bersumbu yang nyalanya sendiri tidak terlalu terang. Mata
cepat pedih, dan –maaf- upil di hidung menghitam terkena asap senthir. Karena listrik masih menjadi
barang langka, piranti yang membutuhkan listrik pun berharga mahal. Televisi
hanya ada 1, dimiliki orang terkaya sedusun. Efek positifnya anak-anak jadul (jaman dulu) tidak terkontaminasi
separah anak-anak jaman sekarang. Walaupun demikian, keberadaan listrik bisa
dikatakan sebagai penanda perubahan jaman, dari jaman kegelapan menuju jaman
yang terang benderang,hehe.
Sejarah
“Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
memiliki sejarah yang panjang, mengiringi sejarah negara tercinta ini. Pada
tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno meresmikan leluhur
PLN yang bernama
Jawatan Listrik dan Gas dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik 157,5 MW.
Jika ditelusuri lebih ke belakang, sejak masa penjajahan Belanda perusahaan NV.
NIGM telah merintis usaha di bidang listrik dan gas.
Pada tanggal 1 Januari 1961, BPU- PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) dibentuk untuk mengelola listrik, gas dan kokas negara. Empat tahun selanjutnya, terlahirlah dua perusahaan utama, yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PGN (Perusahaan Gas Negara). Setelah ditetapkan statusnya sebagai Perusahaan Umum pada tahun 1972, PLN berubah menjadi Perusahaan Perseroan pada bulan Juni 1994. Hingga kini, tepatnya besok tanggal 27 Oktober 2012, PLN telah mengabdi menyediakan listrik bagi negara ini selama 67 tahun, hampir setua negara ini!
Ada suatu anekdot, bahwa listrik di
era keemasan Soeharto adalah salah satu faktor yang menyukseskan program KB
(Keluarga Berencana). Mengapa? Mungkin ya, setelah listrik tersambung ke
rumah-rumah, lampu pun berpijar, dan sang kotak televisi menghibur para bapak
dan ibu, program KB dapat terlaksana dengan sukses. Daaaaaaaaaaan…hanya dua
anak yang hadir di keluarga mereka,hehe..
Harapan untuk PLN
Menginjak
usia yang tak lagi muda,
PLN telah kenyang mencicipi puja-puji, bahkan
caci-maki dari berbagai pihak. Masih ada beberapa kekurangan dalam pelayanan
PLN . Sangat tidak bijak bila kita hanya memandang permasalahan dari sudut kita
sendiri dan menyalahkan
PLN saja. Perjuangan
PLN beserta segenap pegawainya
harus dihargai, jangan hanya menilai dari kesalahan-kesalahannya saja. Bahkan
mungkin, kesalahan-kesalahan tersebut bukan murni kesalahan
PLN . Akan tetapi,
tentulah seluruh warga negara Indonesia memiliki harapan-harapan bagi
PLN .
Setiap warga negara sangat berharap
ikut menikmati aliran listrik, dimanapun mereka berada, termasuk mereka di
daerah-daerah yang jauh dari pusat keramaian. Masih ada beberapa titik di peta
Nusantara yang belum ikut merasakan malam yang benderang. Sebagian berusaha
sendiri dengan mesin genset yang menghabiskan BBM dalam jumlah yang tidak
sedikit. Di tempat lain, masih terjadi pemadaman mendadak akibat berbagai
faktor. Seperti yang dialami para penduduk tepi Indonesia di Kecamatan Entikong
Kalimantan Barat. Listrik di daerah tersebut telah byar-pet selama 2 bulan. Apabila terkait faktor teknis, seharusnya
PLN dapat lebih sigap mengantisipasinya. Bahkan setiap 3 kilometer,
PLN memasang LBS di jaringannya untuk berjaga-jaga bila terjadi masalah. Kami semua
berharap seluruh daerah di Indonesia dapat merasakan aliran listrik
PLN , selain
itu pemadaman listrik diminimalkan yaitu dengan mengantisipasi apabila terjadi
faktor-faktor pengganggu.
Beberapa waktu lalu,
PLN disorot
akibat audit BPK yang menyatakan
PLN telah melakukan pemborosan pada tahun 2009
dan 2010, terutama disebabkan oleh pemakaian BBM. Saya berharap
PLN dapat
menghasilkan listrik dengan lebih efektif dan efisien. Harapan ini mulai
terjawab, yaitu dengan adanya fakta bahwa realisasi konsumsi BBM
PLN pada
semester I tahun 2012 turun sebesar 23% dibandingkan semester I tahun lalu. BBM
mulai disubstitusi dengan batubara dan gas. Akan tetapi, baik gas dan batubara
termasuk SDA yang tidak dapat diperbaharui alias bisa habis di masa depan.
Harapan saya
PLN tetap menggalakkan pembangunan pembangkit listrik dengan
sumber energi yang lebih bervariasi, seperti panas bumi, angin dan surya.
Bahkan pembangkit listrik tenaga surya mulai dilirik sebagai solusi masalah
listrik di pedalaman.
Berbagai keluhan tentang calo
listrik telah ditindaklanjuti dengan fasilitas permohonan penyambungan baru, perubahan
daya dan penyambungan sementara yang bisa dilakukan secara online. Masalah
eksternal kayak gitu udah beres, bagaimana dengan kecurigaan permainan
oknum-oknum di dalam
PLN . Hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
menemukan adanya kerugian negara sekitar Rp 37,59 triliun lebih, dalam
pengelolan (
PLN ) menguatkan kecurigaan tersebut. Apabila benar-benar ada,
tentulah setiap warga negeri ini berharap besar korupsi dan permainan uang
dapat dibersihkan dari setiap lini kehidupan, termasuk di dalam
PLN itu
sendiri.
Berulangkali pula saya mendengar
berbagai musibah kebakaran yang terjadi, terutama di ibukota, disebabkan oleh
korsleting arus listrik. Bukan salah
PLN , tapi lebih pada kesalahan si empunya
rumah yang menyambung aliran listrik dengan tidak aman atau menggunakan
peralatan listrik yang telah berusia lanjut sehingga kabelnya rentan
korsleting. Bukan tanggung jawab
PLN memang, tapi alangkah baiknya bila
PLN bersedia melakukan sosialisasi dan razia penyambungan listrik ilegal tersebut.
Asalkan pegawai
PLN juga jujur, tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan
dengan memalak warga yang tertangkap berbuat curang. Yaa demi kebaikan bersama
juga kan :D
Hal lain yang sering memberatkan
adalah TDL (Tarif Dasar Listrik). Namun, penentuan TDL sendiri adalah wewenang
pemerintah, bukan
PLN . Semoga pemerintah terketuk hatinya untuk meningkatkan
subsidi listrik bagi kami rakyat jelata agar tarif dasar listrik bisa lebih
rendah dan tidak memberatkan kami.
Di hari Ulang Tahun
PLN yang jatuh
pada tanggal 27 Oktober depan, saya mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa
PLN , semoga
PLN menjadi penyedia listrik yang lebih handal dan semakin sempurna
pelayanannya. Semoga harapan-harapan saya di atas, dan juga harapan seluruh
warga negara Indonesia atas
PLN , dapat terkabul. Aamiiin.
Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik!
Terinspirasi oleh :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar