23 Februari 2012

Welcome to Indonesia..DJPBers!!




Agak nggak sabaran pas saya nyari nama saya di daftar nama pengumuman penempatan instansi. Ternyata emang nama saya dan nama temen2 satu spesialisasi terselip di bagian tengah, dengan keterangan penempatan di DJPB (Direktorat Jenderal Perbendaharaan). Kami alumni spes Kebendahararan Negara yang berjumlah 48 manusia terpecah menjadi dua instansi, ke BPKP 12 orang, 36 orang ke DJPB. It’s okay,.ada pertemuan ada perpisahan, persahabatan tetep selamanya. Mungkin yang saya sesalkan, tidak ada nama yang nyelip di BPPK, DJPU, DJA, DJPK, apalagi BKF! Semasa kuliah kami kan dapet mata kuliah Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sama matkul Pengelolaan Utang, seharusnya kami berhak mendapat tempat di instansi-instansi tersebut. Tapi mau gimana lagi kan?


Banyak anak STAN yang bercita-cita mendapat penempatan di instansi lain. Ketika nama mereka tersangkut di DJPB, ungkapan kekecewaan yang muncul. Bersabarlah kawan..DJPB juga nggak kalah hebat kok..Buat saya sendiri, penempatan DJPB mungkin sebuah hadiah dari Allah SWT. Merasa muak dengan kemacetan, bosan dengan mall dan pusat perbelanjaan, capek berlari-lari mengejar KRL, sepertinya Allah mengerti semua itu,hehe..Bekerja di KPPN adalah kesempatan untuk kehidupan yang tenang,hehe

Dan dari pengalaman selama PKL kemarin, bekerja di lingkup DJPB , KPPN khususnya, adalah suatu kenangan yang menyenangkan. Mungkin banyak yang berpendapat pekerjaan di sana itu monoton. Tapi bukankah semua pekerjaan dari “anak baru” itu monoton? Tantangan akan hadir ketika Anda di posisi decision maker, tentu saja butuh waktu bisa duduk di kursi panas tersebut. Sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil dan sederhana.

Bicara tentang pekerjaan, KPPN punya tugas mulia, yaitu melayani urusan perbendaharaan negara, gampangnya melakukan pengeluaran. Kuasa Pengguna Anggaran melakukan belanja, KPPN bertugas mencairkan dana belanja ke pihak ketiga. Bahkan gaji PNS se-Indonesia KPPN yang mencairkan. Nah peran KPPN penting banget kan??

Bagi mereka yang berkoar-koar akan komitmen anti korupsi, DJPB merupakan tempat yang nyaman.KPK menganugrahi PIAK (Penilaian Inisiatif Anti Korupsi) 2010 dan pelayanan publik terbaik tahun 2011. Bukankah kita harus bangga oleh hal itu? Ya mungkin ada beberapa yang mengusung idealisme ingin “membersihkan” instansinya yang baru dari segala kekotoran KKN. Tapi, biasanya pegawai baru belum memiliki kekuatan yang mencukupi untuk melakukannya. Bagi yang masih kurang kuat, bisa-bisa malah ikut-ikutan terperangkap KKN yang telah mengakar secara sistematis. Allah punya rencana yang indah buat kita, salah satunya supaya kita nggak melakukan korupsi yang menggerogoti bangsa ini.

Tahun 2012 ini, DJPB menargetkan seluruh KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) menjadi KPPN Percontohan. Hal ini berarti kinerja KPPN harus ditingkatkan sesuai dengan SOP KPPN Percontohan yang telah dirilis beberapa waktu lalu. Atau dengan kata lain : lebih professional, efektif, efisien, cepat, dan tepat. Target ini hanya bisa dicapai dengan dukungan SDM dan fasilitas yang berkualitas. SDM berkualitas? Ya lulusan STAN dong,hehe..Selain itu, SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara) akan mulai diterapkan. KPPN adalah salah satu pilar penting pelaksanaan SPAN ini. Apa itu SPAN? Saya juga belum terlalu ngeh, tapi yang pasti SPAN bertujuan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan Negara kita ini, ya demi kesejahteraan rakyat juga.

Bekerja di DJPB memiliki keuntungan sekaligus kerugian, yaitu penempatan di seluruh (pelosok) Indonesia. Beberapa orang dapat menikmat hal ini, karena penempatan berpindah-pindah dari daerah-daerah nun jauh di sana sama juga berarti dengan keliling Indonesia dibiayai Negara. Selain itu pengalaman hidup akan bertambah kaya, seperti sebuah cerita dosen yang pernah menunggu bantuan datang ketika kapal yang ditumpanginya karam. Sebaliknya, memang berat rasanya jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat. Bukan perkara mudah bila Anda ingin pulang kampung menjenguk orang tua karena biayanya pastilah nggak sedikit. Bagi saya sendiri, yang sempat terpikir, gimana ya ntar kalo berkeluarga ternyata harus LDR lagi . hahaha..

Wajar tentunya bila kita bekerja mengharap gaji yang mencukupi kebutuhan hidup kita. Akan tetapi, harapan akan gaji tinggi jangan jadi tujuan utama temans..bukankah harta ga akan cukup? Kalo manusia diberi segunung emas, dia akan minta segunung lagi. Semakin kinerja kita bagus, rejeki juga akan semakin berkah. Menurut saya,agak kurang pas bila kita udah nanya take home pay kita berapa bahkan sebelum kita bekerja. Bila kita dalam keadaan dapat memilih bekerja dimana, besarnya gaji adalah kriteria untuk menentukan pilihan. Tetapi ketika kita merasa “terpaksa” bekerja, pertanyaan akan besarnya honor yang dibawa pulang seperti suatu cara untuk menghibur kekecewaan hati. Tapi ya sudahlah, kalau kita menyadari apa yang kita dapat melebihi apa yang orang lain dapat, kita akan bersyukur. Lihatlah ke bawah temans..

Tanggal 27-29 Februari kami diwajibkan lapor ke Lapangan Banteng. Semoga momen itu nanti menjadi awal kita membuka gerbang pengabdian kepada bangsa..
#haiaaaah#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar