26 November 2011

CATUTS [Catatan Tentang UTS]

Waktu memang sering mengantarkan kita pada ketidaksadaran bahwa kita telah berjalan bersamanya cukup lama. Nyaris tiga tahun di sini, nyaris sudah 4 UTS dilewati, dan kini yang kelima. Saya bosan ujian, tapi saya selalu berdoa bahwa 3 bulan berikutnya ujian masih setia berjumpa dengan saya. Manusia memang terkadang tidak konsisten.

Meskipun, malam-malam bercinta dengan modul dan kisi-kisi baru 3 malam saja, rutinitas yang membosankan ini mengggelitik saya. Mengapa orang belajar sekeras ini menjelang ujian?


Anda tahu bahwa sekolah terbesar dan terhebat adalah kehidupan. Dan disana ujian tidak pernah terjadwal. Bila hari ini ujian, mungkin saja esok masih ujian, mungkin saja satu jam berikutnya ujian lagi, bahkan mungkin saja ujian lain ikut nimbrung sebelum ujian itu berakhir. Hidup itu seperti sebuah teka-teki. Jadi persiapkan dirimu kapan saja..

Kembali UTS, setelah membaca modul dan catatan selama ini, saya benar-benar mengerti bahwa selama ini saya tidak mengerti. Saya tidak tahu apa yang saya tulis, dan sekarang saya tidak tahu apa yang tengah kedua mata ini pelototi. Dan pemahaman tidak seperti Candi Prambanan yang konon didirikan dalam semalam. Pemahaman semu, itu yang saya dapat.

Mulailah saya bergerilya lewat Google, bersilaturahmi dengan situs-situs ilmu, mencari informasi terkini tentang mata kuliah esok hari. Bertanya dengan teman, bahkan sampai mengetuk pintu gerbangnya di pagi hari untuk sekadar meyakinkan diri bahwa saya tahu. Mulut saya memaki-maki materi yang dikasih dosennya terlalu banyak, ga punya hati nih dosennya, dan masih banyaaaak lagi. Tapi tentu aja, makian bakalan makin gencar bila semua bahan itu keluar di ujian, Hahaha…maka bersyukurlah.

Intinya, saya khawatir dengan diri saya sendiri. Sebentar lagi saya udah mau PKL, harus udah nyusun laporan yang temanya masih seasing 3 tahun lampau. Sering berteriak bahwa saya sudah dewasa, tapi nyatanya saya tidak bisa membuktikan kedewasaan itu. Belum lagi kalo udah lulus bakalan kerja. Apa ya nanti saya bakal SMS atau ngedatengin temen dulu buat Tanya “Eh ini gimana sih caranya?”. Saya dulu suka ngetawain pegawai-pegawai yang kalo ditanya sama masyarakat bilang gini “Maaf Pak/Bu, sebentar ya.”

Guess what? Dia kalo ga lari ke belakang nanya temen, buka buku, atau SMS temennya buat tanya “Eh ini gimana ya caranya?”. Hahaha…jangan-jangan besok saya lagi yang diketawain adik-adik tingkat. Hidup lucu tapi sedih juga kalo kita yang diketawain.hehe…

Saya ga pernah bisa menulis dalam artikel yang panjang. Tapi di sini yang pasti, meskipun kamu juga seperti saya. yang suka SKSan, yang catetannya banyak gambar-gambar abstraknya, yang suka memantau perkembangan di fotokopian, paling nggak ya kita benar-benar bisa. Jangan bersandar pada pemahaman semu yang digoyang dikit aja pilar-pilarnya bakal hancur berantakan.

Jadi inget, salah satu masalah utama adalah kualitas SDM. Apakah nanti kalo saya cuma pura-pura mengerti, eh dibohongin sama yang lain yang ngerti, jadinya korupsi. Padahal ga ada niat, ga sadar kalo udah ngelakuin, tapi kita dituntut, padahal kita ga dapat bagian yang besar (apaaa???). Hahaha…

-12 Januari 2010-
Catetan ini dilahirkan spontan ketika otak masih kesemutan pasca ujian PBJ ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar