12 Juli 2010

Iklannya Bohong Nggak Ya???

Beberapa waktu ini, pasti ketawa ngeliat salah satu iklan mie instan di layar kaca. Minimal tersenyum geli lah. Ceritanya kira-kira kayak gini:
Ada kerja bakti di suatu kompleks. Diumumin keliling gitu lah, bahkan yang nggak dateng sampai disatronin. Si bapak yang nampaknya malas banget buat ikut kerja bakti menyuruh anak perempuannya berbohong jika si Bapak dicari orang untuk ikut kerja bakti. Alkisah, datanglah si petugas mencari si Bapak.
Pas ditanyain dimana si bapak, si anak kecil dengan polos (atau licik) bilang “Aku nggak punya Papa”.
Dengan lebay-nya, pak petugas malah tersedu-sedu dramatis sambil ngomong “Padahal mau dikasih mie ….”
Dan serta-merta, setelah mendengar niat dari pak petugas, si bapak keluar dari sarangnya..
Langsung ditariklah pak petugas buat makan mie bareng. Happy ending-nya mereka bertiga makan mie dengan kebahagian teramat sangat..

Hahaha,..entah nyadar atau nggak, iklan itu cerminan sebagian besar masyarakat kita. Harus jujur karena ada kompensasi fisik berupa uang atau pun barang. Atau kebiasaan menghindari kewajiban.

Kita (entah Anda iya atau ga) lebih suka menyembunyikan sesuatu dan hanya sebagian yang berani menjawab dengan sebenar-benarnya. Kira-kira apa sebabnya ya?

Para ahli menyatakan bahwa kebohongan bisa disebabkan oleh kepribadian, baik kepribadian yang normal atau agak kurang normal. Pernah ketemu sama orang yang suka bikin cerita lebay sampai mulutnya berbusa?Itulah salah satu contoh kepribadian yang agak kurang normal. Kalau dalam psikologi seing disebut pseudologia fantastica. Mereka sadar lho pas ngarang-ngarang cerita, tapi ya ceritanya jadi kayak semacam legenda atau mite yang mustahil, makanya acap pula dipanggil mythomania.
Mhytomania sering timbul akibat si penderita pengen perhatian lebih. Caper-lah istilahnya. Mungkin juga mereka mengalami tekanan psikologis yang berat, merasa tersingkirkan, sehingga butuh pelampiasan misalnya lewat cerita-cerita mereka. Eh tapi, nggak berarti pengarang cerita juga mengidap kelainan ini.
Akan tetapi, manusia yang berkepribadian normal juga bisa melakukan kebohongan. Mereka melakukan kebohongan untuk menutupi kekurangan, agar diterima oleh orang lain, dan meningkatkan pede. Banyak orang yang melakukannya, sadar nggak sadar, menjadi kepribadian manipulatif.

Terus gimana menurut pandangan Islam?
Jelas-jelas bahwa bohong itu haram hukumnya. Tetapi dalam beberapa hal diperbolehkan berbohong, itupun sebisa mungkin dihindari.
Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
Patut diingat bahwa bohong adalah salah satu tanda orang munafik. Bohong membawa pada kejahatan, dan kejahatan akan membawamu ke neraka. Nggak mau kan ke neraka?
Bohong itu membuat Anda hamil.
Apa??? Sebab dengan sekali berbohong, maka akan lahir kebohongan lainnya,..
Maka marilah kita sedapat mungkin menghindari kebohongan, Saling mengingatkan dalam kebaikan saudaraku!!!!
Dan semoga iklan mie yang menyentil kita itu akan segera berubah menjadi iklan yang penuh kejujuran. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud : Kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke surga, sebaliknya kebohongan akan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan menuntun kita ke neraka.

(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar