16 April 2010

Integritas dalam Realitas



Selasa lalu,13 April 2010,spesialisasi kami Kebendaharaan Negara bersama D4 Akuntansi diwajibkan mengikuti ceramah umum KPK. Kesempatan langka bisa bertemu dengan jajaran pemberantas korupsi itu.

Kami datang agak terlambat dan melewatkan kata sambutan Pak Kusmanadji (jangan-jangan emang sengaja,hehe)..Dan saat itu baru tau ternyata pak Kusmanadji itu to orangnya,hehe..
Yah..dan akhirnya pembicara dari KPK pun tampil. Bapak Yoyo kalo ga salah namanya. Penampilannya pun mirip drummer padi lho, botak mulus dengan kacamata yang bertengger. Waah, tipe orang jenius nih,hehe
Sayang sekali, entah kualitas sound yang jelek, ataukah tata suara gedung G yang jelek, ataukah juga telinga saya yang tersumbat, suara dari Pak Yoyo nggak kedengeran secara jelas. Hmmm,terpaksa deh telinga ini mencari sinyal yang lebih jelas,hehe
Yang pasti satu hal yang saya tangkap adalah saat ini Indonesia hanyalah membutuhkan manusia-manusia yang berintegritas. Bukan hanya manusia-manusia ber-IQ tinggi, tapi manusia yang berintegritas tinggi.

Apa sih integritas itu?

Singkatnya, integritas bias diartikan sebagai bertindak jujur dan konsisten dengan prinsip kebenaran serta bertanggung jawab. Sedangkan Bapak JE Sahetapy, ketua Komisi Hukum nasional, menyatakan bahwa mereka yang memiliki integritas, lazimnya memiliki hati nurani yang bersih, mempunyai prinsip moral yang tangguh, adil serta jujur, dan tidak takut kepada siapapun, kecuali kepada Tuhan.

Sudah begitu banyak manusia-manusia di Indonesia yang hebat, pandai, dan berkemampuan handal. Tapi sayangnya integritas yang dimiliki memprihatinkan sehingga mereka memanfaatkan kemampuannya itu untuk hal-hal yang nggak bener, contoh paling mudah ya korupsi. Kata bapak saya dulu, mereka punya banyak akal untuk mengakali saudaranya sendiri…
Apa memang tingkat integritas kita sudah sedemikian jatuhnya? Salah besar bila kita menilai semua orang di bumi Indonesia seperti itu, tapi lebih parah lagi kalo kita menganggap kita memiliki integritas yang membanggakan.

Beberapa waktu lalu, Ujian Nasional telah berlangsung dengan segala pernak-perniknya. Terlepas dari pro-kontra dengan keberadaan Ujian nasional, sesungguhnya Ujian Nasional juga menjadi sebuah ujian integritas bagi temen-temen SMA dan SMP. Ya, disinilah kejujuran dituntut.
Akan tetapi, di medan bahkan terbongkar suatu sindikat penyebaran kunci jawaban. Tentu saja kunci jawaban ini nggak didapat dengan gratis. Para pelajar harus menyetor mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. SMS jawaban beredar dimana-mana. Walaupun kebenaran kunci jawaban ini masih diragukan, para pelajar lebih menyukai menghafalkannya daripada menghafal rumus-rumus geometri dan fisika.
Apakah kita memang belum dididik untuk menjaga integritas kita?
Masa depan Indonesia ada di tangan kita… Akankah Negara ini akan dibangun dengan berlandaskan kebohongan??Tanyalah pada hati nuranimu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar