13 Juni 2012

WNI yang Nyaris Punah!

Ternyata, di negeri yang (katanya) aman damai ini ada sejumlah WNI yang keberadaannya terancam. Bukan manusia seperti saya lho, tapi sama-sama mamalia juga lho. Yang masih bingung persamaan perbedaan manusia dengan mamalia, silakan buka buku biologinya,hahaha
sumber

WNI pertama sering kita sebut dalam kehidupan sehari-hari untuk memuji orang lain yang memiliki keberanian untuk melakukan berbagai hal. Misalnya kita menyanjung teman kita nih, “bener-bener muka BADAK”. Yaps, bener banget, makhluk tersebut adalah Badak. Lebih spesifik, Badak Jawa atau akrab dipanggil dengan sebutan Rhinoceros sondaicus. Sampai-sampai pak Presiden menetapkan tahun 2012 ini sebagai tahun Badak. Mereka yang ber-shio badak semoga menemukan kebahagiaan dan kelestarian tahun ini.
sumber

sumber
Dinamakan badak Jawa bukan karena termasuk suku Jawa, tapi mungkin karena hidup di Pulau Jawa. Meskipun sebenarnya dulu habitat si badak tersebar di Asia Tenggara, tapi saat ini Badak Jawa hanya tersisa di Ujung Kulon, Jawa Barat. Kabarnya, Badak Jawa terakhir di Vietnam telah menghembuskan nafasnya yang terakhir akibat perburuan liar. Pastilah kita ga mau nasib badak Jawa di sini setragis itu.

Kamu tahu ada berapa Badak Jawa di Ujung Kulon? Nggak sampai 1000 ekor, tapi Cuma 35 ekor aja. Dan 35 ekor hewan berkulit tebal yang menginspirasi “pujian” di atas ini juga merupakan generasi terakhir dan planet Bumi.

Badak menjadi binatang yang selalu diburu akibat cula yang bertengger di kepalanya. Cula sepanjang 25 cm ini merupakan komoditi yang laku keras sebagai bahan obat-obatan, bahkan konon bisa menjadi obat rahasia para pria (eh). Saya tidak akan memberitahukan harganya, pertama karena saya nggak mau para pembaca justru akan tertarik berburu badak setelah tahu harganya. Keduanya, karena saya emang ga pernah membeli dan menggunakan cula badak itu. XD

Si badak lebih suka hidup menyendiri, tidak berkumpul dengan sesamanya. Momen-momen kebersamaan mereka adalah ketika musim kawin. Yang pasti sepertinya terjadi poliandri soalnya dari 35 ekor itu si betina cuma ada 12 ekor. So ati-ati kalau kamu mempertanyakan kesetiaan pada para badak, salah-salah bisa diseruduk!

sumber
Hewan yang gemar berkubang lama-lama ini telah dimasukkan dalam Daftar Merah badan konservasi dunia, IUCN, dalam kategori sangat terancam punah (critically endangered). Perburuan menjadi alasan utama para badak tidak bisa hidup tenang. Mitos khasiat cula badak telah sangat kuat walaupun sebenarnya belum ada bukti ilmiah yang mendukung dugaan tersebut. Bolehlah kita bernafas lega karena di Ujung Kulon masyarakat tabu untuk mengusik badak jawa. Penduduk setempat percaya bahwa bila mengganggu atau bahkan membunuh Abah Gede, gelar sang badak, akan mendatangkan akibat yang buruk.


Bahaya lainnya adalah habitat badak jawa yang semakin sempit. Perkembangan populasi manusia tentu saja membutuhkan ruang yang semakin luas dan secara tidak langsung mencaplok kawasan Ujung Kulon, entah melalui pemukiman penduduk maupun lahan pertanian. Ancaman yang paling ngeri adalah apabila gunung Krakatau meletus. Jarak yang relatif dekat sangat berbahaya apabila gunung berapi tersebut meletus. Hampir bisa dipastikan seluruh populasi badak jawa akan mengalami genosida.

sumber
Semoga badak jawa tetap menjadi kekayaan Indonesia yang senantiasa lestari. Bahkan kalau bisa populasi hewan berkulit baja ini bertambah. Jangan sampai badak Jawa hanya menjadi cerita di masa depan. Jika iya, maka kita memang benar-benar patut disanjung puji sebagai bangsa bermuka badak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar