20 Juni 2012

Pentingnya Jam

Ada seorang pegawai magang baru di kantor itu. Dia mulai berkenalan dengan semua pegawai di ruangannya, termasuk dengan para Kepala Seksi. Hanya saja ada seorang Kepala Seksi yang tidak berwajah ramah kepadanya.

dari sini
Sore hari, pulanglah si pegawai baru.
Di pinggir jalan, tampak pak Kasie berwajah datar tadi sedang menunggu sesuatu. Sekadar basa-basi dia menyapa pak Kasie itu.

“Maaf Pak. Sekarang pukul berapa ya?”

“Ga tahu mas. Saya tahu siapa Anda. Anda pegawai baru tadi kan? Jangan sok akrab deh.”

Bagaikan tersengat tawon, si pegawai baru itu terkejut bukan kepalang mendapat respon pedas seperti itu.

“Saya ga sok akrab pak. Dan apa salahnya kalau kita akrab Pak? Bukankah kita bekerja bersama, di ruangan yang sama?”

“Istri saya sebentar lagi datang. Dan saya tidak mau terlihat akrab dengan Anda di depan istri saya.”

Sungguh aneh!! Demi apa terlihat akrab dengan orang lain menjadi suatu dosa bila diketahui istri kita. Si pegawai baru pun makin gencar mengajukan pertanyaan.

“Lho emang kenapa kalau sampai istri Bapak melihat kita akrab. Salah Pak?”

“Istri saya itu baik hati. Pasti kalau istri saya melihat kita akrab, istri saya akan berkenalan dengan Anda.”

“Oh jadi Bapak cemburu?”

“Saya tidak cemburu. Saya tidak mau setelah berkenalan istri saya akan mengajak Anda mampir ke rumah saya.”

“Emangnya kenapa bu kalo saya mampir ke rumah Bapak.”

“Kalo Anda mampir ke rumah saya, Anda akan ketemu anak saya. Anda akan berkenalan, dan lama-lama kalian dekat dan selanjutnya pacaran.”

“Lho apa salahnya Pak kalau saya dekat dengan putri Bapak?”

“Saya tidak mau anak saya menikah dengan orang yang bahkan tidak mampu membeli jam”

...]{(*&#@!$(&%$..

Pelajaran hari ini : Pastikan Anda membawa jam kemanapun Anda pergi, entah jam tangan, jam weker, atau jam dinding. Tapi jangan jam pasir
dari sini

sumber : cerita Pak Kasie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar